Yup, diriku mau berbagi soal UTS Filsafat dan Ilmu Logika ku minggu kemarin. Tapi maapin yak kalo misalnya jawabanku rada ngawur ._.v
Soal :
1. Jelaskan apa yang saudara fahami tentang
filsafat ilmu dan jelaskan juga mengapa filsafat dipelajari untuk memahami
suatu ilmu tertentu (mis. Kesehatan Masyarakat)!
2. a. Jelaskan
dan berilah contoh bahwa dengan kemampuan penalaran manusia dapat melakukan
berbagai bidang kehidupan dengan pola perubahan yang bersifat progress of change!
b. Jelaskan dan berikan contoh-contohnya apa yang dimaksud dengan penalaran
ilmiah dan non-ilmiah
3. a. Berilah contoh logika berpikir deduktif dan induktif dalam konteks
Kesmas!
b. Jelaskan
dan berikan contoh cara manusia memperoleh pengetahuan melalui cara pengalaman
sehari-hari!
4. Menurut teori kebenaran pragmatis
“hakekat kebenaran bersifat relative atau nisbi”. Jelaskan maksud pernyataan
tersebut dan berilah contohnya!
5. a.
Salah satu hakikat ilmu pengetahuan (science)
tidak bersinggungan dengan hal-hal yang bersifat gaib dan berdasarkan data-data
empiris. Jelaskan hakikat tersebut dan berikan contoh!
b. Jelaskan
apa yang dimaksud dengan obyek khusus pengetahuan dan berikan contoh obyek
khusus tersebut yang berkaitan dengan ilmu eksak dan sosial!
Jawab :
1. Filsafat ilmu merupakan bagian dari
filsafat pengetahuan (epistomologi) yang secara spesifik mengkaji hakikat ilmu,
meneliti tentang apa yang memungkinkan ilmu-ilmu itu terjadi dan berkembang. Filsafat
ini menggali faham tentang kebenaran, kepastian dan tahap-tahapnya,
objektivitas, abstraksi, intuisi, dan juga pertanyaan mengenai ‘dari mana asal
dan ke manakah arah ilmu pengetahuan’.
Dalam suatu bidang seperti Kesehatan Masyarakat,
filsafat ilmu sangat diperlukan untuk menganalisis suatu hal yang sedang terjadi.
Misalnya mewabahnya penyakit demam berdarah di suatu daerah tertentu. Dengan
filsafat ilmu kita mencari tahu apa saja faktor-faktor penyebab demam berdarah
tersebut. Apakah di daerah itu terdapat banyak sarang nyamuk Aedes aegypti atau
tidak. Dan bagaimana pola hidup warga yang tinggal di tempat tersebut. Sehingga
petugas kesehatan bisa menangani masalah tersebut dan memberikan penyuluhan
kepada warga dengan tepat supaya terhindar dari demam berdarah.
2.
a. Semua
orang selalu menginginkan perubahan di dalam kehidupan mereka. Dengan kemampuan
penalaran mereka akan memikirkan bagaimana cara membuat sesuatu sehingga bisa
merubah kehidupannya. Contohnya perkembangan teknologi sekarang yang semakin
maju. Orang yang dulu selalu berjalan kaki untuk mencapai suatu tempat dan
memerlukan waktu berhari-hari untuk sampai ke tempat tersebut, pasti memikirkan
bagaimana caranya supaya ia bisa mencapai tempat tujuan dengan lebih cepat.
Maka dari pemikiran tersebut terciptalah berbagai alat transportasi yang dapat
menempuh jarak jauh dan hanya memakan waktu beberapa menit atau jam, seperti
motor dan mobil. Atau orang dulu yang harus berkirim surat jika ingin
menghubungi kerabatnya dan menunggu beberapa hari hingga suratnya sampai di
tempat tujuan, pasti juga berpikir bagaimana supaya ia bisa berkomunikasi
dengan lebih cepat. Maka terciptalah sekarang yang kita sebut dengan telepon
genggam. Dengan adanya teknologi tersebut, kita jadi bisa melakukan sesuatu
dengan lebih cepat dan efisien. Dan pastinya merubah cara hidup orang-orang
zaman sekarang.
b. Penalaran ilmiah merupakan suatu kegiatan
analisis yang menggunakan logika ilmiah atau suatu pengetahuan yang sudah
dipastikan kebenarannya melalui penelitian ilmiah. Seperti bahaya dari merokok.
Sudah banyak penelitian yang mengatakan bahwa di dalam rokok terdapat banyak
zat-zat berbahaya yang dapat menyebabkan berbagai macam penyakit, salah satunya
kanker paru-paru. Tidak hanya bagi perokok aktif, tetapi juga berbahaya bagi
orang yang berada di sekitarnya yang juga menghisap asap rokok tersebut, atau
bisa dibilang sebagai perokok pasif. Bahkan risiko terjangkitnya penyakit bagi
perokok pasif lebih tinggi daripada si penghisap rokok itu sendiri.
Sedangkan penalaran non-ilmiah merupakan cara
berpikir yang menggunakan perasaan atau emosi yang sering disebut dengan
intuisi. Atau bisa juga pengetahuan yang didapat dari Tuhan yang disebut dengan
wahyu. Dengan wahyu maka kita mendapatkan pengetahuan lewat keyakinan
(kepercayaan), seperti kita mempercayai bahwa manusia pertama yang diciptakan
oleh Allah SWT di bumi adalah Nabi Adam as., yang tercipta dari tanah liat
bukan evolusi dari kera.
3. a. Logika
berpikir deduktif membantu kita dalam menarik kesimpulan dari hal yang bersifat
umum menjadi kasus yang bersifat individual (khusus). Penarikan kesimpulan
secara deduktif biasanya mempergunakan pola berpikir silogisme, yaitu dua buah
pernyataan dan sebuah kesimpulan. Contohnya; berolahraga dapat meningkatkan
kebugaran tubuh seseorang. Ayah saya rajin berolahraga setiap hari. Ayah saya
memiliki tubuh yang sangat bugar.
Logika berpikir induktif merupakan penarikan
kesimpulan dari kasus-kasus individual nyata menjadi kesimpulan yang bersifat
umum. Contohnya; adik saya sewaktu masih bayi diberikan ASI eksklusif dan
sekarang ia menjadi anak yang sehat. Keponakan saya saat masih bayi juga
mendapat ASI eksklusif dan sekarang ia jarang terserang penyakit. Begitu pun
adik sepupu saya ketika masih bayi juga diberikan ASI eksklusif, sehingga
sekarang ia menjadi anak yang cerdas. Dengan begitu dapat ditarik kesimpulan
bahwa ASI eksklusif memberikan banyak manfaat untuk sang anak, yaitu anak
memiliki sistem kekebalan tubuh yang lebih kuat sehingga menjadi lebih sehat
dan tentunya jarang terserang penyakit, serta ASI juga dapat meningkatkan
kecerdasan anak tersebut.
b. Melalui pengalamannya sehari-hari manusia bisa
mendapatkan suatu pengetahuan baru bagi mereka, baik secara individu maupun
secara kelompok. Cara seperti ini biasanya tanpa bimbingan, oleh karena itu
sering disebut trial and error (coba
dan salah dan coba lagi). Contohnya saja buat seseorang yang memiliki rumah
jauh dari tempatnya bekerja. Jika ia menggunakan angkutan umum, ia harus
berangkat lebih pagi agar tidak terlambat. Kalau ia berangkat sedikit lebih
lambat dari waktu yang biasanya, pasti ia akan terjebak macet dan bisa
dipastikan ia tidak akan bisa sampai tempat kerja tepat waktu. Dari pengalaman
sehari-harinya itu, ia jadi mengetahui jam berapa seharusnya ia berangkat agar
tidak terjebak macet dan datang terlambat di tempat kerja.
4. Dalam teori pragmatis, kebenaran suatu
pernyataan diukur dengan kriteria apakah pernyataan tersebut bersifat
fungsional dalam kehidupan praktis. Artinya, suatu pernyataan adalah benar,
jika pernyataan itu atau konsekuensi dari pernyataan itu mempunyai kegunaan
praktis dalam kehidupan manusia. Kebenaran pragmatis sangat tergantung oleh
kondisi tempat dan waktu, misalnya saja kebenaran tentang perkawinan di Negara
Barat dan Indonesia. Di luar negeri pasangan yang belum menikah dibenarkan
untuk tinggal bersama. Di sana tidak ada hukum yang mengharuskan mereka untuk
menikah terlebih dahulu sebelum tinggal bersama dan memiliki anak. Sedangkan di
Indonesia hal yang seperti itu dianggap tidak benar. Terlebih lagi dalam
pandangan Islam, perbuatan tersebut dianggap sebagai zina. Laki-laki dan
perempuan harus menikah secara resmi dahulu baru dianggap benar untuk tinggal bersama
dan memiliki keturunan. Karena sesuatu yang dianggap benar di satu tempat,
belum tentu benar di tempat lainnya.
5. a. Alam
gaib dalam kehidupan masyarakat awam selalu dikaitkan dengan fenomena-fenomena
mistik dan kekuatan supernatural. Di seluruh penjuru dunia hal seperti ini
sudah tidak asing lagi. Misalnya saja orang-orang yang membuat sesajen dan
diletakkan di pohon-pohon besar. Mereka percaya bahwa pohon-pohon tersebut ada
penunggunya dan bisa mengabulkan apa yang mereka inginkan jika diberikan
sesajen. Padahal kalau dipikir secara logika, hal tersebut tidak masuk akal.
Secara ilmu pengetahuan, pohon-pohon itu hanya terdiri dari daun, ranting, batang,
akar, dan zat-zat kimia-biologi lainnya. Tidak mungkin zat-zat tersebut bisa
mengabulkan permintaan seseorang. Selain itu, sesajen yang mereka percaya
dimakan oleh sang penunggu, kemungkinan besar dihabiskan oleh hewan-hewan liar
yang ada di sekitar pohon tersebut. Jadi dapat disimpulkan bahwa ilmu
pengetahuan tidak bersinggungan dengan alam gaib yang masih dipercaya oleh
masyarakat awam.
b. Objek khusus pengetahuan adalah sasaran pokok
dari suatu analisis yang dihadirkan dalam suatu pemikiran atau penelitian.
Dalam ilmu alam, misalkan ilmu biologi objek khususnya adalah makhluk hidup, ilmu
kimia objek khususnya adalah substansi zat, fisika objeknya adalah benda secara
fisik dan non fisik, serta astronomi adalah benda-benda langit. Sedangkan dalam
ilmu sosial, seperti sosiologi objek khususnya adalah interaksi sosial manusia,
antropologi objek khususnya adalah manusia dan budaya, psikologi objeknya
adalah mental dan kelakuan manusia, serta ekonomi adalah manusia dan kebutuhan
hidupnya.
Sumber :
Jujun S. Suriasumantri, Filsafat Ilmu: Sebuah Pengantar Populer,
Pustaka Sinar Harapn, Jakarta, 2003.
C. Verhaak dan R. Haryono Imam, Filsafat Ilmu Pengetahuan, PT. Gramedia
Pustaka Utama, Jakarta, 1991.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar