Senin, 23 Mei 2011

Tafsiran Termodinamika Dalam Kehidupan Sehari Hari

Berbicara tentang termodinamika, pasti kita akan memikirkan tentang kalor, usaha, tekanan, dan teman-temannya yang lain. Kalau contoh dalam buku-buku fisika, rata-rata itu ketika kita sedang memasak air. Mulai dari suhu air yang masih normal atau suhu rendah, dengan bantuan sedikit usaha dan kalor dari api, suhu air tersebut akan lebih tinggi atau kita sering menyebutnya dengan ‘mendidih’. Tapi bagaimana dengan contoh termodinamika dalam kehidupan sehari-hari? Nah, oleh karena itu, postingan aku kali ini akan mengupas tuntasss tentang termodinamika!!! *eh, gak deh* Maksudnya memberi salah satu contoh atau mentafsirkan termodinamika dalam kehidupan sehari-hari. Hheehe… 

  Tafsiran aku ini nggak jauh-jauh koq, dari yang sering dialami oleh para pelajar. Contohnya, aku sendiri. Hhohoho.. Yaitu, saat akan diadakan ulangan! Kalo cuma satu mata pelajaran aja sih mungkin gak terlalu memusingkan. Tapi kalau dalam sehari itu akan ada 2 atau 3 ulangan sekaligus, bagaimana?!! Apalagi semuanya mata pelajaran eksak!!! Misalnya, besok ada ulangan Fisika, Kimia dan Matematika!!  Whuaaaa….!!! Gak kebayang banget deh! Bisa-bisa kepala ku kaya professor kebanyakan baca rumus, angka, dkk, kinclong-mengkilat gimanaaaa gituh! XD
Ulangan Fisika, Kimia dan Matematika dalam satu hari! Belajar dalam satu malam menghadapi buku-buku dengan isi rumus dan angka. Dengan berbagai macam tekanan (P), seperti: Semuanya pelajaran eksak! Nilaiku harus bagus! Nilai harus diatas rata2, biar gak ikut remedy! Aku nggak boleh kalah sama dia! *ada saingan dalam kelas*, Gurunya galak, kalo nilai ku jelek pasti dimarahin! *hehee..maaf pak, bu! Namanya juga contoh -_-v*, Harus hapal rumus fisika! Harus hapal rumus Kimia! Harus hapal rumus Matematika! Blah…blah…blah… Dan lain sebagainya. 

Dalam semalam itu juga, otak kita akan terus diperas. Untuk memahami satu demi satu penjelasan yang ada di buku, menghapal berbagai macam rumus, dan menghitung berbagai jenis model angka. Padahal kita tau kalau otak kita itu kemampuannya terbatas. Kalau terlalu dipaksa untuk bekerja, hasilnya tidak akan optimal dan memuaskan. Volume (V) otak yang awalnya sangat besar, lama-kelamaan akan mengecil. Kemungkinan malah membuat kita akan sulit untuk berpikir. Atau kita akan merasa sakit kepala, yang mungkin itu adalah aksi protes dari otak karena dipaksa bekerja dalam semalam.

Nah, kalau sudah terlalu banyak tekanan dan mengkibatkan volume otak kita mengecil, tubuh kita akan merasa kegerahan dengan sendirinya. Mungkin itu karena suhu tempat belajarnya yang memang panas. Atau mungkin juga karena itu respon dari otak kita yang kepenuhan pelajaran. Hahaha… Aku sering loh merasa kaya gitu. Padahal lagi hujan dan dingin, tapi nggak tau kenapa tiba-tiba rasanya panas aja waktu lagi kebanyakan belajar. Rasanya itu kaya bom yang sudah siap meledak!! XD

Jadi intinya, kita itu kalau belajar harus nyicil. Supaya otak kita gak merasa terlalu dipaksa. Jangan pake SKS atau Sistem Kebut Semalam! Atau malahan Sistem Kebut Sejam?!! Dan buat guru-guru ku yang tampan, ganteng, cantik, dan cakep-cakep… Kalau mau kasih ulangan itu harus saling konfirmasi dulu, jadi gak akan ada yang barengan dalam sehari.. Kami, para murid kan jadi enak juga kalau belajar. Hahahaha… *dapat Death Glare dari guru-guru*

Oke, sekian penafsiran termodinamika aku dalam kehidupan sehari-hari. Terima kasih bagi yang sudah berkenan membaca. Dan kalau boleh di comment yawh!! ^_^

Tidak ada komentar:

Posting Komentar