Sabtu, 17 April 2010

Memindahkan Kalor Dari Minyak Panas ke Tangan

Kalor merupkan bentuk energi yang berpindah dari benda bersuhu tinggi ke benda bersuhu rendah.  Jika sebuah benda menerima kalor maka suhunya bertambah dan jika sebuah benda melepaskan kalor maka suhunya akan berkurang.

Beberapa contoh dari perambatan kalor, seperti ujung sendok yang semakin panas ketika sedang digunakan untuk mengaduk air panas, memasak air, dan panas dari lilin yang bisa terasa ke kulit tubuh kita. Kali ini saya ingin menceritakan sebuah pengalaman tentang perambatan kalor.

Waktu saya masih memakai pakaian putih-biru alias SMP, saya pernah memindahkan kalor dari minyak panas ke tangan saya sendiri. Mengerti maksudku?? Kalau kalian pikir saya mempunyai tenaga dalam untuk memindahkan kalor, kalian salah BESAR !! Hheehe……

Waktu itu aku libur karena kakak kelas lagi try out (kalau nggak salah…). Papa dan Mama pergi ke kantor, adik ku kemana, ya, waktu itu?? Hhmm… Pokoknya aku sendirian di rumah. Tiba-tiba perutku keroncongan. Aku memilih untuk menggoreng ayam. Ketika minyaknya sudah panas, nggak tau kenapa wajannya jatuh dan minyaknya tumpah ke tanganku. Whaaaa……………………!!!!!!!!!!!!!

Kalor minyak tersebut langsung pindah ke telapak tanganku. Tanganku langsung memerah dan rasanya panaaaaassssss banget. Mungkin itu terjadi karena kalor dari minyak yang langsung meresap ke dalam tangan dan membuat sel-sel di dalam merespon dengan memberi rasa panas yang luar biasa. Tanganku semakin panas dan perih.

Saat Mama pulang, mama langsung mengoleskan minyak – seperti obat berbagai macam penyakit dan beraroma sangat menyengat – ke tanganku yang luka. Aku pikir minyak obat itu seperti mengurangi kalor dari minyak goreng yang tumpah ke tanganku. Karena setelah dioleskan, panas di tanganku sedikiiit menghilang. Apalagi dengan dibantu kipas angin. Kalor yang tadi merambat masuk ke dalam tanganku seperti menguap sedikit demi sedikit. Walaupun, sebenarnya aku juga tidak terlalu tau apa yang terkandung dalam minyak obat tersebut.

Kembali ke topik awal, yaitu Kalor. Jadi, perpindahan kalor seperti pengalaman saya di atas, termasuk contoh dari konduksi. Karena konduksi adalah perpindahan kalor yang menggunakan perantara. Dan kalor minyak panas di atas merambat ke tangan melalui kulit, bahkan terasa sampai ke seluruh tubuh karena kalor tersebut semakin menjalar melalui jaringan-jaringan di tubuh aku.

Kamis, 15 April 2010

Mangkuk Pecah Akibat Pemuaian

Pemuaian adalah bertambahnya panjang, luas, atau volume suatu benda akibat adanya perubahan suhu. Contohnya, pemasangan kaca jendela yang diberi celah sedikit dengan bingkainya. Celah tersebut diberi untuk memberi ruang kosong kepada kaca jendela ketika memuai pada siang hari atau saat suhu di sekitarnya naik.

Pada awalnya, molekul-molekul pada suatu benda padat saling berdekatan dan tidak bergerak. Tetapi, ketika benda tersebut dipanaskan, molekul-molekulnya akan bergetar. Semakin tinggi suhu semakin kuat juga molekul-molekul tersebut bergetar. Akibat dari bergetarnya molekul-molekul tersebut adalah bertambahnya panjang atau luas benda.  

Oleh karena itu, biasanya tukang memasang kaca jendela agak longgar. Agar kaca tersebut tidak retak atau pecah ketika sedang memuai.

Gelas kaca yang pecah secara tiba-tiba ketika dituangkan air panas, juga termasuk contoh dari pemuaian. Waktu itu, saya lupa mencampur air bekas rebusan mie instan dengan air dingin. Saya langsung membuang air tersebut ke atas mangkuk kaca yang ada di tempat mencuci piring. Apa yang terjadi?? Praaankk…… Mangkuk tersebut langsung pecah dengan sendirinya.

Mengapa bisa begitu?? Karena mangkuk tersebut ‘kaget’ menerima air yang masih panas secara tiba-tiba. Bagian bawah mangkuk yang pertama kali bersentuhan dengan air panas langsung memuai secara tidak sempurna. Dan mengakibatkan mangkuk tersebut pecah.

Makanya, sekarang ketika saya ingin membuang air yang masih panas selalu bersamaan dengan air dari keran yang dingin. Air keran tersebut akan membuat suhu air panas turun. Jadi, air yang tadinya panas menjadi lebih hangat dan tidak akan membuat benda-benda yang terkena air memuai secara tidak sempurna.

Rabu, 14 April 2010

Gelombang Elektromagnetik, Me-Modernisasi Dunia

Gelombang elektromagnetik adalah gelombang yang tidak memerlukan medium untuk merambat atau bisa dibilang juga dapat merambat pada ruang hampa. Dalam kehidupan kita, gelombang elektromagnetik sangatlah bermanfaat. Gelombang tersebut lah yang dapat membantu kita untuk berkomunikasi dan mendapat banyak informasi dari seluruh penjuru dunia.

Gelombang elektromagnetik telah menjadi alat untuk me-modernisasi dunia. Gelombang tersebut yang membuat televisi dan radio dapat menyiarkan berita di seluruh dunia. Walupun sumber berita tersebut ada di Negara seberang, kita bisa mengetahuinya hanya dengan duduk santai di rumah.

Sebentar lagi Piala Dunia di Afrika Selatan akan segera dilaksanakan. Padahal jarak Afrika Selatan dengan Indonesia sangatlah jauh. Tetapi kita bisa menonton pertandingannya di rumah. Pakai apa?? Ya, jelas pakai TV, lah. Bahkan, kalau kita menonton dari TV, gambir yang terlihat akan lebih jelas, dibandingkan jika kita menonton secara langsung. Kita jadi lebih bisa memperhatika ekspresi-ekspresi pemain ketika sedang menggiring bola. Atau ketika mereka berhasil mencetak gol ke gawang lawan.

Jadi, kita tidak perlu jauh-jauh pergi Afrika Selatan hanya untuk menonton Piala Dunia. Ya, walaupun bagi sebagian orang akan lebih puas kalau bisa menonton pertandingan secara langsung. Selain itu, kita bisa lebih menghemat uang. Daripada digunakan untuk membeli tiket pesawat, uang tersebut bisa kita gunakan untuk membeli cemilan. Jadi, mata sibuk memelototi TV, mulut juga sibuk mengunyah makanan (hhaaha…)

Itulah salah satu contoh manfaat dari gelombang elektromagnetik. Satelit yang ada di luar angkasa akan memancarkan gelombang elektromagnetik ke antenna TV yang kita gunakan. Acara yang berada nun jauh di sana, bisa kita saksikan di rumah.

Contoh lainnya adalah handphone. Alat yang satu ini pasti semua orang tahu manfaatnya. Yap, benar sekali. Sebagai alat komunikasi termudah yang bisa kita bawa kemana-mana. Kita bisa menelpon sanak-saudara yang tinggal di pulau seberang. Bisa senam jempol atau ber-SMS ria dengan teman :D. Bakan, sekarang HP memiliki fasilitas internet. Jadi, lebih mudah mencari informasi. Itu semua juga berkat gelombang elektromagnetik.

Benar, kan? Gelombang elektromagnetik telah me-modernisasi dunia kita. Lebih mudah dan cepat mendapatkan informasi. Kita tidak akan ketinggalan berita-berita terbaru lagi. Semuanya UP TO DATE !!!

Selasa, 13 April 2010

Listrik, 1 Kata yang sangat berarti

Listrik. Satu kata yang dapat membuat hidup kita lebih baik. Semua orang pasti memerlukan listrik. Apalagi zaman yang semakin modern. Sebagian besar barang yang ada di sekitar kita menggunakan listrik sebagai sumber energinya. Televisi, radio, komputer, setrika, lampu, kulkas, AC, dan mesin cuci, semua itu menggunakan listrik agar dapat bekerja.

Ketika kita ingin melicinkan pakaian, tinggal setrika. Mau mendinginkan minuman, tinggal memasukkan minuman tersebut ke dalam kulkas. Mau mendinginkan badan setelah berjalan di siang hari yang panas, kita tinggal duduk di depan kipas angin atau masuk ke ruangan ber-AC. Atau kita lagi sibuk mengerjakan sesuatu tetapi baju kotor menumpuk? Ya, tinggal diputar di mesin cuci. Mudah sekali, kan, hidup di dunia yang memiliki energi listrik.

Oleh karena itu, tidak salah kalau listrik menjadi bagian dalam kehidupan semua orang. Dan semua orang sangat memuja listrik (hheehe…lebay…). Karena berkat dia(listrik), hidup ini menjadi lebih mudah.

Bayangkan saja jika tidak ada listrik di dunia ini. Hidup kita tidak akan bisa berkembang. Semua hal yang biasa kita kerjakan dengan mesin, harus dilakukan secara manual. Mau merapikan pakaian atau mendinginkan makanan dan minuman akan sulit dan membutuhkan waktu lama.  Tidak mengetahui perkembangan yang terjadi di dunia lain, karena tidak ada TV atau radio (hhmm… sebenarnya ada radio yang tidak menggunakan listrik). Atau penerangan kembali menggunakan lilin, yang bisa berbahaya dan mengakibatkan kebakaran.

Oleh karena itu, kita harus bersyukur karena dengan mudah bisa menggunakan listrik. Semua pekerjaan kita akan dengan mudah dan cepat selesai.

Tetapi, zaman sekarang banyak orang yang membuang-buang energi listrik. Karena kemudahannya mendapatkan aliran listrik, kita menggunakannya dengan tidak bertanggung jawab. Contohnya, tidak mematikan televisi setelah selesai menonton dan tidak mematikan lampu di ruangan yang tidak dipakai. Perbuatan seperti di atas itu yang dapat mengakibatkan kita akan kekurangan energi listrik. Dan membuat PLN harus mematikan listrik secara bergilir. Kalau sudah begitu, PLN yang disalahkan.

Makanya, karena kita sama-sama memerlukan listrik, kita juga harus bersama-sama menghematnya. Agar energi listrik tetap ada sampai bertahun-tahun yang akan datang. Dan kita tetap bisa menggunakan listrik tanpa diganggu dengan pemadaman begilir.

Senin, 12 April 2010

Suhu Petugas Check-in Bandara

Suhu adalah ukuran derajat panas atau dingin suatu benda. Dalam kehidupan sehari-hari, banyak sekali kejadian yang berhubungan dengan suhu. Contohnya, suhu di luar ruangan pada siang hari terasa sangat panas, sedangkan suhu di dalam ruangan yang memiliki pendingin (AC) akan terasa dingin. Kedua tempat di atas memiliki perbedaan suhu yang berbeda. Di luar ruangan yamg panas memiliki suhu yang tinggi dan di dalam ruangan ber-AC bersuhu lebih rendah.

Contoh lainnya yang terjadi di kehidupan sekitar kita adalah suhu politik yang memanas ketika sedang rapat, suhu persaiangan parpol menjelang pemilu, kenaikkan suhu bumi akibat global warming, dan masih banyak lagi. Tetapi saya lebih memilih melakukan riset tentang naik turunnya suhu perasaan seorang petugas check in di bandara. Tepatnya bandara Tjilik Riwut di kota saya, Palangka Raya.

Beruntung saya mempunyai seorang mbak atau kakak (kalau dalam silsilah keluarga seharusnya saya memanggil dia tante) yang bisa menjadi narasumber. Dia bekerja sebagai petugas check-in di bandara baru beberapa bulan yang lalu. Mbak saya bercerita, selama dia bekerja di bandara banyak sekali pengalaman yang didapatkannya. Seperti, diomelin oleh penumpang berkali-kali. Padahal dia sudah berusaha semaksimal mungkin, tetapi selalu ada penumpang yang memarahinya. Terang saja itu membuat suasana hatinya naik turun.

Semua penumpang ingin segera dilayani. Mereka semua berlomba untuk lapor kepada petugas. Penumpang harus sabar untuk mengantre. Petugas check-in pasti akan melayani semua penumpang. Tetapi, menurut Mbak saya, selalu ada penumpang yang tidak sabaran dan membuat para petugas gerah. Suhu di bandara yang dingin pun terasa sangat panas. Mungkin karena para penumpang yang berdesakan. Apalagi kalau habis dimarahi oleh penumpang yang membuat hati para petugas check-in naik turun ingin marah juga.

Setelah pesawat berangkat barulah mereka bisa merasakan dinginnya AC di bandara. Suasana hati yang semula panas bisa dingin kembali dengan perlahan. Tetapi itu tidak berlangsung lama karena penumpang dari pesawat lainnya akan segera datang dan membuat kenaikkan suhu di bandara kembali.

Apapun yang didapatkan dari penumpang, Mbak saya dan rekannya yang lain harus tetap bersikap ramah. Kan tidak mungkin mereka melayani penumpang dengan tampang cemberut atau sedang marah. Pasti penumpang akan merasa ilfeel dan kemungkinan yang lebih parah lagi adalah mereka bisa dipecat dari pekerjaan tersebut.

Riset tentang suhu di sekitar petugas check-in di bandara kalau dapat diukur dengan thermometer mungkin akan terlihat dengan jelas. Ketika penumpang sedang mengantre dengan tidak sabar, derajat thermometer akan naik. Dan ketika penumpang sudah berangkat, derajat suhu thermometer turun dengan seketika.