Sabtu, 04 Mei 2013

UTS Ilmu Budaya Dasar


Soal UTS Ilmu Budaya Dasar ~

1.        Untuk apa anda belajar IBD?
2.        Pengertian kebudayaan menurut para ahli & kesimpulan menurut anda sendiri!
3.        Pengertian manusia dari berbagai sudut pandang!
4.        Pengertian tentang cinta kasih!


Jawab:
1.        Ilmu budaya dasar mengajarkan apa saja masalah-masalah yang ada tentang manusia dan kebudayaanya (the humanities), sehingga kita bisa lebih manusiawi, lebih berbudaya, dan lebih halus. Adapun tujuan kita mempelajari ilmu budaya dasar adalah untuk mengembangkan kepribadian, kepekaan, dan wawasan pemikiran yang berkenaan dengan kebudayaan agar daya tangkap, persepsi, dan penalaran mengenai lingkungan budaya menjadi lebih manusiawi dan halus. Dengan penajaman kepekaan, kita bisa lebih mudah menyesuaikan diri dengan lingkungan yang baru, terutama untuk kepentingan profesi nantinya. Serta kita juga dapat memperluas pandangan tentang masalah kemanusiaan dan budaya serta mengembangkan daya kritis terhadap persoalan-persoalan yang menyangkut kedua hal tersebut. 

2.        Menurut E. B. Taylor, kebudayaan ataupun yang disebut peradaban, adalah suatu keseluruhan kompleks yang meliputi pengetahuan, kepercayaan, kesenian, moral, keilmuan, hukum, adat istiadat, dan kemampuan yang lain serta kebiasaan yang didapat oleh manusia sebagai anggota masyarakat.
R. Linton, kebudayaan dapat dipandang sebagai konfigurasi tingkah laku yang dipelajari dan hasil tingkah laku yang dipelajari, di mana unsure pembentuknya didukung dan diteruskan oleh anggota masyarakat lainnya.
Koentjaraningrat, kebudayaan adalah keseluruhan sistem, gagasan, tindakan, dan hasil karya manusia dalam rangka kehidupan bermasyarakat yang dijadikan milik diri manusia dengan cara belajar.
Selo Soemardjan dan Soelaeman Soemardi, mengatakan bahwa kebudayaan adalah hasil karya, rasa, dan cipta masyarakat.
Herkovits, kebudayaan adalah bagian dari lingkungan hidup yang diciptakan oleh manusia.
Dawson, kebudayaan adalah cara hidup bersama.
Ki Hajar Dewantara, kebudayaan adalah buah budi manusia dalam hidup bermasyarakat.
Mangunsarkoro, kebudayaan adalah segala yang bersifat hasil kerja jiwa manusia dalam arti yang seluas-luasnya.
Jadi, kebudayaan adalah penciptaan, penertiban, dan pengolahan nilai-nilai insani, tercakup di dalamnya usaha memanusiakan diri di dalam alam lingkungan, baik fisik maupun sosial. 

3.       Jika seseorang yang menitikberatkan pada kemampuan manusia berpikir, memberi batasan tentang manusia sebagai “animal rasional,” “hayawan nathiq,” “hewan berpikir.” Mereka yang menitikberatkan pada pembawaan kodrat manusia hidup bermasyarakat, memberi pengertian manusia adalah “zoon politicon,” “homo socius,” “makhluk sosial.” Orang yang menitikberatkan manusia untuk mencukupi kebutuhan hidup, memberi pengertian manusia adalah “homo economicus,” “makhluk ekonomi.” Bagi orang yang menitikberatkan pada keistimewaan manusia menggunakan symbol-simbol, memberi pengertian manusia adalah “animal symbolicum.” (Cassirer, 1987:41). Sedangkan menurut orang yang memandang manusia adalah makhluk yang selalu membuat bentuk-bentuk baru dari bahan-bahan alam untuk mencukupkan kebutuhan hidupnya, memberi pengertian manusia adalah “homo faber,” dan yang menekankan pada sisi teologis memberikan batasan manusia sebagai khalifatullah atau khalifah fi al-ardhi.
Manusia diciptakan sebagai makhluk monodualistik, yaitu sebagai individual dan sosial. Manusia sebagai makhluk berpribadi, mempunyai fungsi terhadap diri pribadinya, sedangkan manusia sebagai anggota masyarakat mempunyai fungsi terhadap masyarakat. Manusia sebagai makhluk yang hidup di tengah-tengah alam, berfungsi memakmurkan dan memelihara alam (khalifah). Akal fikiran yang dimiliki manusia merupakan modal utama guna menjadi khalifah di dunia, akal fikiran inilah yang mampu membedakan mana yang baik dan mana yang buruk, serta menjadi kunci utama dalam membangun peradaban yang lebih baik.

4.        Kata cinta, selain mengandung unsure perasaan aktif, juga menyatakan tindakan yang aktif. Pengertiannya sama dengan kasih sayang sehingga, kalau seseorang mencintai orang lain, artinya orang tersebut berperasaan kasih sayang atau berperasaan suka terhadap orang lain tersebut. Cinta memegang peranan yang penting dalam kehidupan manusia, sebab cinta merupakan landasan dalam kehidupan perkawinan, pembentukan keluarga dan pemeliharaan anak, hubungan yang erat di masyarakat dan hubungan manusiawi yang akrab. Demikian pula cinta adalah pengikat yang kokoh antara manusia dengan Tuhannya sehingga manusia menyembah Tuhan dengan ikhlas, mengikuti perintah-Nya, dan berpegang teguh pada syariat-Nya.
Cinta seperti dikatakan dalam rangka perangai utama mengandung kejujuran, amanat, dan keadilan. Apabila cinta seseorang telah tumbuh, berarti orang itu mengandung hikmat yang menuntun dirinya kepada kebenaran, kebajikan, dan pengorbanan.
Cinta tidak mudah diterangkan dan diilustrasikan dengan kata-kata. Ia memiliki daya luar biasa pada diri manusia serta melekat dengan kuat. Cinta dapat sekonyong-konyong muncul, dan hilang sama sekali, atau terus tumbuh seperti cintanya orang tua terhadap anaknya sejak dilahirkan. Cinta dapat dilukiskan dengan memberi, bukan meminta, sebagai dorongan mulia untuk menyatakan eksistensi dirinya atau aktualisasi dirinya kepada orang lain.

Sumber :
Ir. M. Munandar Soelaeman, MS, Ilmu Budaya Dasar, Suatu Pengantar, PT. Eresco, Bandung, 1988

Tidak ada komentar:

Posting Komentar