Senin, 21 Maret 2011

Efek Nitrogen Bagi Penyelam (Diver)

Bagi teman-teman yang hobby menyelam, mereka pasti mengatakan kalau menyelam itu menyenangkan. Iya, memang benar.. apalagi kalau kita menyelam di perairan yang mempunyai pemandangan batu karang yang cantik-cantik. Uuh…pas banget buat cuci mata. Kan bosan tuh kalau melihat pemandangan di darat aja, gunung-gunung, sawah, pantai, perkebunan, rumah, motor, mobil, makanan, cowok ganteng, cewek cantik (Loh ngelantur kan!! Hheehee..)

Tapi kalau menyelam dengan sembarangan dan tidak mematuhi prosedur yang benar, maka akan berbahaya bagi penyelam tersebut. Salah satu contohnya adalah, penyakit dekompresi. Yaitu suatu keadaan medis dimana akumulasi nitrogen yang terlarut setelah menyelam membentuk gelembung udara yang menyumbat aliran darah dan sistem saraf. Nah, bagi penyelam penyakit dekompresi ini adalah hal yang paling dihindari saat menyelam.

Akibat dari penyakit dekompresi adalah timbul gejala yang mirip sekali dengan stroke. Antara lain, mengalami mati rasa (numbness), kelumpuhan (paralysis), kehilangan kesadaran, bahkan sampai meninggal dunia.
Saat kita menyelam, akibat terjadinya peningkatan tekanan, maka udara yang kita hirup akan lebih banyak dari biasanya. Seperti kita ketahui bahwa udara yang kita hirup saat menyelam adalah mayoritas Oksigen dan Nitrogen. Peningkatan oksigen yang dihirup akan berdampak positif bagi metabolisme tubuh, namun gas nitrogen tidak digunakan oleh tubuh kita. Maka akibatnya, gas Nitrogen akan terakumulasi di dalam tubuh penyelam proporsi dengan durasi menyelam dan kedalaman penyelaman. Dengan kata lain, semakin dalam dan semakin lama kita menyelam, maka akumulasi nitrogen di dalam tubuh penyelam akan semakin banyak.

Salah satu cara menangani dekompresi adalah dengan terapi hiperbarik (oksigen bertekanan tinggi). Inti dari  terapi tersebut adalah mengeluarkan gelembung-gelembung gas nitrogen di dalam pembuluh darah. Harapannya, gelembung tersebut tak menyumbat aliran darah ke seluruh tubuh. Melalui terapi tersebut, banyak penyelam yang bisa diselamatkan atau disembuhkan. Sebab, gelembung nitrogen melarut dan kadar oksigen meningkat lagi. Dengan begitu, aliran darah kembali lancar.

Jadi, selama kita tidak menyelam terlalu lama dan terlalu dalam, serta naik perlahan-lahan sehabis menyelam, maka penyakit dekompresi dapat dihindari. Tapi, kalau kita naik ke permukaan dengan cepat dari kedalaman tertentu akan menjadi masalah besar. Karena nitrogen yang sudah terakumulasi di dalam cairan tubuh penyelam akan dilepas dalam bentuk gelembung udara (buih) akibat dari penurunan tekanan secara drastis. Buih-buih inilah yang akan menyumbat aliran darah maupun sistem saraf tubuh manusia. Dan akibatnya bisa sangat fatal, mirip dengan stroke.

Kan, gak enak banget tuh sehabis lihat pemandangan batu karang yang bagus, tiba-tiba keluar dari air badan langsung gak bisa digerakkan. Sama aja bohong, kita jadi gak bisa menceritakan betapa indahnya pemandangan bawah laut. Makanya, ketika mau naik ke permukaan jangan ngebut alias pelan-pelan saja (jadi kaya judul lagu Kotak), yaa sekitar 18 meter per menit. Jadi permasalahan dengan nitrogen itu bisa dihindari deh.

Selamat menyelam!!!!!

Sumber:

Tidak ada komentar:

Posting Komentar