Rabu, 02 Maret 2011

Iceberg Secara Fisika

Ada yang tau tentang iceberg? Itu loh gunung es yang sering mengapung di perairan antartika. Yang juga menyebabkan tenggelamnya kapal Titanic di tahun 1912. Bagi yang penggemar filmnya pasti tau deh.. Hhee.. Kalau dari jauh kita melihat iceberg pasti akan sangat keren dan ‘Waahh!!’. Gimana gak keren, ada bongkahan besar es yang mengapung di atas air dan terlihat dengan jelas di depan mata kita sendiri. Kalau aku yang lihat pasti cuma bisa nganga lebar-lebar dengan mata terpana, seakan-akan yang ada di depan ku itu Jonas Brothers yang sangat besar!! #plak

Tapi sebenarnya iceberg itu sangat berbahaya bagi kapal-kapal yang sedang berlayar di lautan. Karena keberadaan bongkahan es yang berpindah-pindah akan menyulitkan nahkoda kapal untuk memprediksi keberadaannya. Hal ini nih yang terjadi pada Titanic zaman dulu yang sampai menewaskan lebih dari 1500 orang. ckckck


Mengapungnya bongkahan es di lautan merupakan salah satu fenomena fisika yang berkaitan dengan salah satu sifat yang menarik dari air yaitu anomali air. Sifat pengecualian pada air tersebut terjadi pada kisaran suhu 40 C. Anomali air merupakan fenomena ketidakwajaran sifat air yang berkaitan dengan pemuaian.

  Sebuah benda akan mengapung kalau massa jenisnya lebih kecil daripada massa jenis air. Terus massa jenis ini bergantung pada massa dan volum benda itu sendiri. Contohnya kalau sebuah benda ingin diperbesar massa jenisnya tapi dengan massa yang tetap, maka volumnya dapat diperkecil. Keadaan mengapung suatu benda dapat dengan mudah kita temukan dalam kehidupan sehari. Kapal yang mengapung di lautan dan kayu yang mengapung di sungai-sungai. Bahkan di laut antartika, juga ada bongkahan es besar yang mengapung. Dengan begitu, dapat disimpulkan kalau kapal, kayu dan es mempunyai massa jenis yang lebih kecil dibandingkan air. Faktanya saja air mempunyai massa jenis sebesar 1000 kg/m3 dan es 920 kg/m3 sehingga secara teori pun es pasti akan mengapung di atas air. Tetapi saat mengapung, bagian volum benda ada yang tercelup dan sisanya berada di atas air. Bagian benda yang tercelup tersebut merupakan rasio massa jenis benda dan air. Bongkahan es yang berada di air sekitar 90% volumnya akan tercelup di air. Maka dengan hanya mengetahui bagian bongkahan es yang berada di atas air, kita dapat menentukan volum total bongkahan es tersebut.

Peristiwa anomali air erat kaitannya dengan konsep pemuaian. Dapat dilihat dari bagaimana tukang memasang bingkai jendela sedikit lebih besar dari kacanya atau mengapa rel kereta api dibuat renggang satu sama lain. Jawabannya adalah karena pada umumnya benda akan memuai ketika memperoleh kalor sehingga ukurannya bertambah. Dengan begitu kita dapat menduga bahwa besi atau kaca dengan massa tetap akan memiliki volum lebih besar saat suhunya 100 0C dibandingkan saat suhunya 0 0C. Mungkin kita dapat sedikit menyimpulkan bahwa semakin tinggi suhu suatu benda, maka semakin besar volumnya.

Kemudian bagaimana dengan air? Apakah air pada suhu 100 0C memiliki volum yang lebih besar dibandingkan pada suhu 0 0C? Berdasarkan uraian di atas, maka seharusnya jawabannya 'ya'. Tapi disinilah letak menariknya sifat air yang dikenal dengan anomali air atau pengecualiaan sifat air dari keadaan umum zat lainnya. Faktanya air memiliki volum terkecil pada suhu 4 0C. Jadi bukan hal yang aneh kalau kita mengatakan bahwa volum air pada suhu 10 0C lebih besar dibanding pada suhu 4 0C. Namun bagaimana dengan air pada suhu 0 0C? Apakah memiliki suhu yang lebih rendah dari air bersuhu 4 0C? Jawabannya tidak. Ternyata air mengalami pemuaian ketika didinginkan mulai 4 0C sama seperti saat air dipanaskan di atas suhu 4 0C. Aneh kan? Atau kalian gak mengerti? (Sebenarnya aku juga gak mengerti -_- Hhee)

Artinya, volum air terus bertambah saat didinginkan terus hingga akhirnya mencapai suhu 0 0C. Setelah mencapai suhu 0 0C, pada umumnya air akan mengalami perubahan wujud dari air menjadi es. Air akhirnya akan berwujud es pada suhu minus sehingga sudah jelas air pasti memiliki suhu yang lebih tinggi dari es namun dengan sifat anomalinya ternyata air justru memiliki volum yang lebih kecil.

Nah, banyak banget kehidupan yang akan terancam seandainya tidak ada anomali air. Bayangkan aja kalau air mempunyai sifat yang sama seperti zat lainnya. Ketika air mencapai suhu 0 0C hingga mencapai minus dan membentuk es pasti akan mempunyai volume yang lebih kecil. Sehingga massa jenis es akan lebih besar daripada air. Terus apa yang akan terjadi?? Kemungkinan besar dasar laut akan menjadi es dan tidak ada kehidupan bawah laut. Bahkan makhluk hidup seperti penguin tidak akan mempunyai tempat tinggal, karena tidak ada bongkahan  es yang mengapung.

Tapi kalau tidak ada anomali air, mungkin tenggelamnya Titanic tidak akan terjadi. Jadi kita masih bisa melihat kemegahan kapal tersebut. Atau bisa mencoba berlayar dengan Titanic. Hhaaha…

Begitulah penjelasan aku tentang Iceberg secara fisika. Ya gak 100% hasil pemikiran ku sendiri sih, kebanyakan minta bantuan dengan Om Google. Jadi maklum kalau banyak kesamaan kata dengan sumber. :D


Sumber:


2 komentar:

  1. Akhirnya nemu juga ni blog setelah muter muter kota,,,haha
    eh,,,,yang juara blog IM 3 itu kan,,,
    NICE POST,,
    keep posting,,,salam kenal
    :-D

    BalasHapus