Senin, 07 Maret 2011

Hukum Bernoulli

Fluida diam memliki tekanan yang dinamakan tekanan hidrostatis, P = ρgh. Bagaimana dengan tekanan oleh fluida dinamis? Besarnya sesuai dengan energi kinetik, P = ½ ρv2. Pada suatu fluida ternyata berlaku kekekalan tekanan. Kekekalan tekanan ini pertama kali dijelaskan oleh Bernoulli sehingga dikenal sebagai Hukum Bernoulli.

Hukum Bernoulli membahas mengenai hubungan antara kecepatan aliran fluida, ketinggian dan dan tekanan menggunakan konsep usaha dan energi. Hukum Bernoulli dirumuskan sebagai berikut:
















Contoh berlakunya Hukum Bernoulli adalah semprotan nyamuk. Pada saat udara dipompakan maka udara di atas selang cairan akan bergerak cepat. Akhirnya tekanan udara kecil dan cairan dapat tersedot ke atas.





Contoh peristiwa yang berlaku Hukum Bernoulli yang lain adalah seperti pada kebocoran air di tangki. Sebuah bejana berisi penuh air. Bejana bocor pada jarak h di bawah permukaan air. Kecepatan aliran kebocoran air dapat ditentukan dengan Hukum Bernoulli :
 




Tekanan di titik A maupun B sama dengan tekanan udara PA ≈ PB = Pu, di titik A kecepatannya dapat dianggap nol vA = 0 karena luas penampangnya jauh lebih besar disbanding kebocoran dan h = 0. Dari nilai-nilai ini dapat diperoleh :







Hukum Bernoulli menyatakan bahwa semakin besar kecepatan fluida, maka semakin kecil tekanannya. Sebaliknya, semakin kecil kecepatan fluida, maka semakin besar tekanannya.


Siapa itu Bernoulli?


Daniel Bernoulli (1700-1782) adalah orang Swiss, yang berasal dari keluarga pakar Matematika. Dia banyak membuat temuan-temuan yang sangat penting dalam ilmu ukur ruang dan menulis buku mengenai hidrodinamika, kajian mengenai fluida.










Sumber :
Handayani, Sri dan Ari Damari. 2009. Fisika Untuk SMA/MA Kelas XI. Jakarta: Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional.
Haryadi, Bambang. 2009. Fisika Untuk SMA/MA Kelas XI. Jakarta: Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan Indonesia
 




Tidak ada komentar:

Posting Komentar